Monday, February 27, 2012

to Whom all the praises be

Allah swt is our Rabb. He is The Sustainer, Cherisher, Provider, Protector. He is The Most Powerful, The Most Magnificent, The Most Gracious, The Most Merciful. He is Alone. He has no partners. He alone is The Creator. Anything else other than Him is creation. He is completely free of any needs. But the creation is completely in need of Him. When there was nothing there was Allah, when there will be nothing there will be Allah. Allah swt is sustaning everything; the fish in the ocean, the animals in the jungle, the birds in the sky. Allah created the clouds, and He Himself sends down the rain. Allah created the cows, and He Himself provides the milk. He can give rain without the clouds, He can give milk without the cows. He is The All-Knowing. Nothing escapes His knowledge. He knows when a black ant is creeping on a black rock in the darkest of night. He knows when a leaf is falling off in the darkest of the jungle. He knows when two tiny grains of sand are rubbing against each other at the bottom of the ocean. He gives shame, He gives fame. He gives success, He gives failure. He is in control of the hearts. If the entire humanity submitted to/turned away from Him, it will not increase/decrease His rank even by a bit. If the first and the last among us, all the Jinn gathered in one place, and every one of us asked from him, and He granted every single thing that we'd asked, His treasuries will not decrease even by a drop of water. If all the trees were made pens and the oceans were made ink, added another seven oceans on top of that, we will never be able to write down all the bounties of Allah. The angels can count the drops of rain that have befallen the earth, but they cannot count the bounties of Allah. If the entire world gathered in one place to benefit/harm a person, without the Will of Allah it will not happen. It is not "Allah CAN do everything," but it is "Allah who IS doing everything."



“The seven heavens and the earth and all that is therein, glorify Him and there is not a thing but glorifies His Praise” (Al-Isra’ 17:44) Image courtesy of lettertomyoldself.tumblr.com

This is what is contained in Lailahaillallah. It's not merely a sentence, it's a conviction of the heart. It is not just to be said on the tongue, it is to be inculcated in the heart. This kalimah is so precious that, if it was put in one pan of a scale, and the seven heavens and the seven earths were put in the other, Lailahaillallah will outweigh everything on the other side. If a person recites this kalimah with sincerity, a pillar holding up the 'Arasy (Throne) will start shaking, and it will not stop until the sin of the reciter is forgiven. If a person dies believing sincerely in this kalimah, he is entitled to Jannah.


p/s: May Allah give me and you the taufiq to bring the reality of this kalimah in our hearts. Please pray for me, I'm weak.

Wednesday, February 1, 2012

Asbab kemenangan para sahabat r.hum



Saidina Umar r.hu telah melantik Atbah bin Ghazwan r.hu sebagai panglima perang pasukan Muslimin di dalam peperangan melawan Parsi. Pada ketika itu beliau telah memberikan perintah.

"Senantiasalah menjaga ketaqwaan sedapat-dapatnya. Berhati-hatilah menjalankan keadilan apabila memberi keputusan. Kerjakan sholat pada waktu yang ditentukan dan berzikirlah memuji Allah sebanyak-banyaknya dan selalu".

Satu ketika terdapat seorang tawanan Romawi di dalam penjagaan orang-orang Islam.Terjadi satu keadaan dimana dia telah dapat meloloskan diri dan lari.Raja Heraklius bertanya kepadanya mengenai keadaan orang-orang Islam dengan mendalamnya supaya seluruh kehidupan mereka nampak jelas dihadapannya.Maka tawanan itu memberitahu perkara yang sama dan menerangkan bahwa mereka-mereka itu adalah ahli ibadat diwaktu malam dan kesatria (da'ei) disiang harinya.Orang-orang Islam itu juga tidak mengambil sesuatu walaupun daripada Zhimmi (orang-orang kafir yang dibawah lindungan mereka) tanpa membayar harganya dan apabila mereka berjumpa,mereka memberi dan menjawab salam.Raja Heraklius menjawab dengan cepat dan tajam bahwasanya jikalau laporan itu benar dan tepat,maka mereka akan menjadi raja-raja bagi kerajaan Heraklius.
Heraklius mempunyai jumlah tentera yang sangat banyak sedangkan jumlah orang-orang Islam sangat terbatas. Amr bin al-'As r.hu memberitahu Abu Bakar Siddiq ra. mengenai keadaan tersebut.Sebagai jawapan kepada persoalan itu,maka Abu Bakar r.hu menulis:

"Kamu orang-orang Islam tidak akan dapat dikalahkan karena jumlah yang kecil. Kamu pasti dapat dikalahkan walaupun mempunyai jumlah yang banyak melebihi jumlah musuh jikalau kamu terlibat didalam dosa-dosa".

Al-Imam Al-Baihaqy mentakhrijkan dari jalan Al-Waqidy, dari Abu-Hurairah ra., dia berkata, "Aku ikut dalam perang Mu'tah.Ketika jarak antara kami dan orang-orang musyrik semakin dekat,kami boleh melihat jumlah pasukan mereka yang banyak,membawa kelengkapan persenjataan lengkap,mengenakan pakaian sutra dan perhiasan emas.

Tsabit bin Arqam r.hu berkata saat ketikakunya dan berkata, "Wahai Abu Hurairah, sepertinya engkau sedang melihat pasukan yang besar."
"Benar", jawabku.Dia berkata, "Engkau tidak bergabung bersama kami di Badar.Kami menang ketika disaat itu bukan kerana jumlah kami yang banyak".(Al-Bidayah 4:244, Al-Ishabah 1:190)


Ahmad bin Marwan bin Maliky di dalam Al-Mujalasah, dari Abu Ishaq, dia berkata, "Tidak ada musuh yang bertahan lama jika berperang melawan para sahabat r.hum.

Ketika Heraklius tiba di Antholia setelah pasukan Romawi dikalahkan pasukan para Sahabat r.hum,dia bertanya,"Beritahukan kepadaku tentang orang-orang yang menjadi lawan kalian dalam peperangan,bukankah mereka manusia seperti kalian?"
Mereka menjawab, "Ya".
"Apakah kalian yang lebih banyak jumlahnya ataupun mereka?"
"Kamilah yang lebih banyak jumlahnya dimanapun kami saling berhadapan".
"Lalu mengapa kalian boleh dikalahkan?"
Seseorang yang dianggap paling tua menjawab, "Kerana mereka biasa shalat di malam hari, berpuasa di siang hari,menepati janji,menyuruh kepada kebajikan,mencegah dari kemungkaran dan saling berbuat adil di antara satu yang lain.Sementara itu,kita pula suka minum arak,berzina, melakukan hal-hal yang haram, melanggar janji,suka marah,berbuat sesuka hati dengan bebasnya,menyuruh kepada kebencian,melarang hal-hal yang diredhakan Allah dan berbuat kerosakan di bumi".
Heraklius berkata, "Engkau telah berkata benar dan membuatku mempercayainya".(Al-Bidayah 7:15, Ibnu Asakir 1:143)